Pendidikan memainkan peranan fundamental dalam perkembangan pribadi dan sosial. Hal itu bukanlah suatu penyembuhan mukjizat atau rumus ajaib yang membuka pintu ke dunia di mana semua cita-cita akan diraih. Itulah satu dari alat utama yang tersedia untuk memelihara bentuk perkembangan manusia yang lebih dalam dan lebih harmonis dan dengan demikian mengurangi kemiskinan, pengucilan, kebodohan, penindasan dan peperangan. Abad yang akan datang dikuasai oleh globalisasi akan membawa serta ketegangan-ketegangan kekal yang harus diatasi, ketegangan-ketegangan antara yang global dan yang lokal, yang universal dan yang individual, tradisi dan modernitas, pertimbangan-pertimbangan jangka panjang dan jangka pendek, persaingan dan kesamaan kesempatan, perluasan pengetahuan yang tidak mengenal batas dan kemampuan manusia yang terbatas untuk menyerapnya, dan yang spiritual dengan material. Apapun keanekaragaman budaya, sistem-sistem, organisasi sosial, terdapat suatu tantangan universal untuk menemukan kembali cita-cita demokrasi untuk menciptakan, atau memelihara kohesi sosial. Laporan kepada UNESCO dari Komisi yang mandiri ini merupakan hasil proses konsultasi seluruh dunia dan analisis selama masa tiga tahun. Diakhirinya laporan ini dengan suatu permohonan yang tegas untuk sumberdaya yang lebih besar yang diabdikan pada pendidikan, nasional dan internasional, dan untuk menguatkan kerjasama antarbangsa dalam pendidikan dengan UNESCO sebagai pemain kunci.