Setiap orang percaya dipanggil untuk memiliki hidup yang kudus. Akan tetapi, kehidupan yang demikian itu tidak akan terwujud selama tidak terjadi transformasi diri. Maka lewat buku ini, Robert Morneau mengajak kita untuk melakukan semacam ziarah rohani demi mencapai kehidupan yang kudus, yang lebih berkenan kepada Allah. Buku ini diinspirasi oleh doa yang dinaikkan oleh Dag Hammarskjold, mantan Sekjen PBB. Dalam jurnal pribadinya, yang kemudian diterbitkan pada 1963, berjudul Markings, ia menaikkan sebuah doa yang memohon agar Allah memberinya hati yang memiliki empat kualitas berikut: (1) Hati yang murni, agar ia dapat memandang Allah; (2) Kerendahan hati, agar ia dapat mendengarkan Allah; (3) Hati yang penuh kasih, agar ia dapat melayani Allah; (4) Hati yang beriman, agar ia dapat tinggal di dalam Allah. Robert Morneau menambahkan tujuh kualitas hati lainnya kepada empat kualitas hati yang diminta Hammarskjold kepada Allah. (1) Hati yang berani, agar ia dapat mengikut Allah; (2) Hati yang bersukacita, agar ia dapat memuji Allah; (3) Hati yang memuji, agar ia dapat memuja Allah; (4) Hati yang mengucap syukur, agar ia dapat bersyukur kepada Allah; (5) Hati yang penuh kebaikan, agar ia dapat menjadi serupa dengan Allah; (6) Hati yang penuh keramahtamahan, agar ia dapat menyambut Allah; (7) Hati yang berpengharapan, agar ia dapat mempercayai Allah.