Teologi tidak dapat mengabaikan sumbangan ilmu-ilmu lain untuk menganalisis aneka isu yang dihadapi Gereja dewasa ini. Di sinilah terletak pentingnya suatu pendekatan teologis yang bersifat kontekstual dituntut untuk mendengarkan dan menangkap semua pengalaman manusiawi. Kemampuan untuk mendengarkan, menangkap dan menanggapi isu-isu dewasa ini diperlukan agar teologi dapat memenuhi panggilannya melayani manusia, dengan berpedoman pada visi yang luas tentang Kerajaan Allah. Buku ini memuat himpunan artikel yang berusaha merancang hubungan dialogal antara teologi di satu pihak, dengan filsafat, ilmu-ilmu sosial, budaya lokal, sejarah dan ilmu fisika modern, di lain pihak. Skema pembahasannya dibagi dalam 3 bagian. Bagian pertama berisi tulisan-tulisan yang berbicara tentang hubungan antara pemikiran Barat dan Timur pada zaman ini. Seringkali orang mempertentangkan cara berpikir Barat dan Timur seolah-oleh keduanya merupakan dua entitas yang tidak mungkin dipertemukan. Peradaban Barat diidentikkan dengan rasionalitas sedangkan tradisi Timur lebih dipandang sebagai budaya irasional. Bagian kedua mencakup tulisan-tulisan yang mencoba berteologi dengan menggunakan pendekatan-pendekatan ilmu sosial atau pun ilmu alam. Pada bagian ketiga akan ditampilkan satu pemikiran alternatif tentang metode pendidikan yang dapat lebih mengembangkan kemampuan berdialog dalam konteks Indonesia.