Tatkala semakin banyak orang yang melakukan rasionalisasi yang acapkali bahkan bersifat pseudo-ilmiah-atas sikap keagamaan demi membawa masuk keimanan mereka ke dunia religiusitas yang baru, maka diktum yang dianut adalah: Semua pernyataan keimanan harus ditafsirkan kembali. Dunia religiusitas yang baru tidak lagi dimonopoli oleh kelompok-kelompok yang jelas-jelas menggunakan label-label agama. Di dunia yang baru, kewajiban doktrin agama telah dipandang remeh, dan kemapanan ortodoksi dipertanyakan dalam proses pemaknaan manusia dan situasinya. Uniknya, hal itu tidak hanya terjadi di kalangan intelektual. Di tingkat relegiusitas masyarakat awam, gejala semacam itu juga terjadi. Buku ini berupaya untuk menemukan pola-pola makna di sebuah dunia di mana seluruh sistem besar utama keyakinan, baik yang konservatif maupun radikal, telah kehilangan viabilitasnya. Esai-esai dalam buku ini, seperti dinyatakan oleh penulisnya, adalah ekspresi dari sikap kita beriman tanpa iman melampaui iman (we believe without belief beyond belief).