Record Detail
Advanced SearchText
Enigma Wajah Orang Lain: Menggali Pemikiran Emmanuel Levinas
Mengapa manusia tega saling bantai demi ideologi dan ajaran tertentu? Di manakah rasa kemanusiaanya? Apa yang dilihat oleh para algojo ini dalam diri para korbannya? Tidakkah mereka sadar bahwa yang mereka bantai juga manusia sama seperti mereka? Mengapa manusia lain dipandang begitu rendah dan dianggap lain (other) begitu saja? Apakah dasar keberlainan (otherness) ini? Bagi Emmanuel Levinas etika pertama-tama bukan menyangkut teori mengenai baik-buruknya tindakan tertentu; bukan juga apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan sebagai manusia. Etika merupakan relasi yang lahir dari pertemuan konkret dengan orang lain yang memiliki wajah. Sebagai jejak Yang-Tak-Terbatas (the Infinite) wajah orang lain tidak dapat dibunuh atau dihancurkan. Relasi etis terjadi ketika saya merasa terusik oleh kehadiran wajah orang lain yang menantang orientasi egoistik hidup saya atau mengusik kenyamanan dan kebebasan saya.
Availability
17243 | 194 Tja e | Available | |
16031 | 194 Tja e | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
194 Tja e
|
Publisher | Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) : Jakarta., 2012 |
Collation |
vi + 172hlm: 13x19cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-91-0418-2
|
Classification |
194
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available