Record Detail
Advanced SearchText
Zen dan Fransiskus: Pengalaman Menemukan Diri
Kadar hidup beriman tak dapat diukur sekedar dengan nama permandian pada kartu pengenal, pergi ke gereja, atau memiliki pengetahuan iman atau melakukan karya amal. Satu segi pokok yang kini banyak menjadi permasalahan adalah pengalaman batin, suatu pengalaman personal hubungan dengan Allah yang menjadi referensi hidup sebagai orang beriman. Zen sudah banyak dikenal orang sebagai sarana, cara, metoda yang memungkinkan untuk mencapai pengalaman akan Allah, sebab Zen sendiri meski berlatar belakang Buddhisme merupakan olah batin netral sebagai sarana pembebasan diri, yang justru memungkinkan untuk hadirnya terang ilahi. Bagi orang Kristen, Zen dapat merupakan sarana untuk mengalami Allah dalam doa, meditasi. Di sinilah, kendati perbedaannya, Zen dengan pengalaman batin Fransiskus mendapatkan titik temu dan mempunyai relevansinya.
Availability
0038 | 248.4 Sut z | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
248.4 Sut z
|
Publisher | Kanisius : Yogyakarta., 1984 |
Collation |
59hlm: 14,5x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
248.4
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available