Record Detail
Advanced SearchText
Wayang Wong: Drama Tari Ritual Kenegaraan di Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta memiliki tradisi drama tari ritual kenegaraan yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada seputar tahun 1976. Bila ditinjau dari dimensi politik, pertunjukan yang megah ini merupakan salah satu upaya Sultan untuk memperkokoh keabsahan kerajaan barunya, yang merupakan belahan dari kerajaan Mataram Surakarta yang terjadi pada tahun 1755 sebagai produk dari Perjanjian Giyanti. Pertunjukan ritual kenegaraan ini hanya dipergelarkan untuk memperingati berdirinya Kasultanan Yogyakarta, dan bahkan kemudian juga untuk merayakan pernikahan agung putera-puteri Sultan. Pertunjukan ini mencapai masa keemasannya pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII (1921-1939). Setiap pertunjukan biasanya berlangsung selama tiga hari tiga malam, yang diawali dari pukul 6.00 pagi sampai pukul 23.00, kemudian disusul hari-hari berikutnya dengan tatanan waktu yang sama.
Availability
9112 | 181.16 Soe w | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
181.16 Soe w
|
Publisher | Gadjah Mada University Press : Yogyakarta., 1997 |
Collation |
xxiv + 525hlm: 14,5x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-420-430-7
|
Classification |
181.16
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available