Record Detail
Advanced SearchText
Wayang Mbeling: Sastra Indonesia Menjelang Akhir Orde Baru
Indonesia Orde Baru adalah contoh hikayat tentang penindasan, koersi, dan sensor. Kasus-kasus pelarangan, penahanan dan pengadilan kaum intelektual dan seniman merupakan pengalaman biasa pada era rezim ini. Apa akibatnya bagi ekspresi budaya di Indonesia? Buku ini menunjukkan bagaimana segelintir seniman bisa tetap bertahan dari sensor negara. Mereka menggunakan senjata simbolik yang ditafsir ulang dari dunia pewayangan untuk tujuan sosial dan satire mereka sendiri. Ditulis oleh seorang Indonesianis yang empatik, buku ini menunjukkan bahwa sejumlah teks sastra Indonesia kontemporer yang mengadaptasi wayang kulit Jawa untuk tujuan subversif dapat dipandang sebagai Wayang Mbeling. Mbeling bisa bermakna anti kemapanan, nyleneh. Dengan cara demikian, karya mereka secara cerdas dan tajam memparodikan, mengkritik, dan menghancurkan otoritas-otoritas Indonesia.
Availability
14818 | 181.16 Cla w | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
181.16 Cla w
|
Publisher | Lembaga Studi Pers dan Pembangunan : Jakarta., 2008 |
Collation |
229hlm: 14x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-3684-45-3
|
Classification |
181.16
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available