Kebudayaan suatu bangsa atau suku pada dasarnya merupakan identitas untuk mengenal kehidupan mereka. Kebudayaan sebagai identitas ingin menampilkan bahwa orang dapat mengenal suku bangsa tersebut, salah satunya melalui kebudayaan yang dimiliki. Demikian pula halnya dengan kebudayaan Dayak pada umumnya dan khususnya kebudayaan Dayak Kerabat. Kebudayaan Dayak Kerabat memiliki bermacam ragam adat istiadat yang ada di budaya suku dayak ini. Dan salah satunya adalah Upacara Nyengkolant. Upacara Nyengkolant dalam tradisi subsuku Dayak Kerabat merupakan ritual yang dilakukan sebelum melakukan, memakai, membuat segala sesuatu. Misalnya ritual nyengkolant diadakan sebelum membuka lahan untuk dijadikan ladang. Pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk meminta ijin kepada Hantu Jolu (hantu Penunggu) hutan supaya mereka tidak mengganggu dan mendatangkan kesulitan bagi orang yang akan berladang di tempat tersebut. Selain itu tujuan berikutnya dari upacara ini adalah memohon berkat dari Doto Petaro (Tuhan Yang Maha Kuasa) agar memberikan kelimpahan rejeki, kemudahan, dan keselamatan kepada orang yang telah melakukan upacara nyengkolant. Upacara Nyengkolant subsuku Dayak Kerabat terdiri dari beberapa macam. Ada upacara nyengkolant tanah, upacara nyengkolant ladang, upacara nyengkolant jalan dan upacara nyengkolant manusia. Melalui upacara nyengkolant subsuku Dayak Kerabat percaya bahwa akan melahirkan keharmonian antara manusia dengan hantu jolu, alam, dan sang pencipta.