Suatu ketika, seorang guru Zen meninggal dunia. Ia adalah guru Zen terfavorit di padepokan tempatnya mengabdi. Pada saat pemakaman, guru Zen yang lain menangis tanpa dapat ditahan. Para murid yang mengikuti upacara duka merasa heran melihat pemandangan yang tidak biasa dan ganjil itu. Mereka pun bertanya; Bagaimana mungkin seorang Guru Zen seperti Anda menangis pada upacara penguburan? Sambil menyeka air matanya yang mengalir di pipi sang guru menjawab; Jika tidak menangis sekarang kapan aku harus menangis? Itulah Zen selalu mengusik dan merangsang saraf berpikir insani untuk menelusuri dan mencari solusi di balik miseri setiap kisah-kisahnya yang sarat arti. Sekali berhasil menguak misteri di balik kisah ini pencerahan pun diraih yang ditandai dengan ungkapan Oh 50 Kisah Zen untuk Memaksimalkan Potensi Diri ini akan menjadi instrumen awal meraih pencerahan diri. Simak dan renungkan setiap kisahnya. Niscaya potensi diri yang terpendam akan dapat diberdayakan secara maksimal dan berarti.