Record Detail
Advanced SearchText
Toleransi dalam Islam dan Implikasinya Bagi Kehidupan Antarumat Beragama
Setiap agama hadir, hidup dan berkembang dalam dunia. Ia mengalami perjumpaan dan interaksi dengan yang lain. Perjumpaan dan interaksi ini kadangkala menghasilkan konflik. Agama yang satu menindas yang lain, bahkan ingin menghancurkan yang berbeda dengan dirinya. Pada titik tertentu, hal ini terjadi dalam setiap agama, termasuk Islam. Salah satu jalan untuk mencegah konflik antaragama ialah menghidupi nila-nilai toleransi dalam setiap agama. Dalam karya tulis ini, persoalan yang dibahas adalah toleransi dalam Islam dan bagaimana menghidupi toleransi dalam keberanekaragaman agama. Toleransi beragama perlu dihidupi karena berhubungan dengan harkat dan martabat manusia yang sama sebagai makhluk ciptaan. Dengan kata lain, manusia memiliki derajat yang sama terlebih di hadapan Tuhan yang Mahakuasa. Pemahaman tentang toleransi perlu digarap sebagai bentuk kepedulian manusia terhadap sesamanya. Pentingnya toleransi tergambar dalam pandangan para tokoh, seperti Paul Reccoeur, Tomas Nagel, Nurcholish Madjid, dan lain-lain. Namun, penegakkan toleransi menghadapi tantangan, seperti radikalisme, sinisme, dan eksklusivisme. Dalam hal ini, setiap agama berperan dalam membangun toleransi. Dalam Islam, sikap toleransi beragama mengalir dari Allah SWT yang penuh kasih sayang, asal-muasal manusia yang sama, dan Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta (rahmatan lil'alamin). Toleransi beragama juga ditemukan dalam teladan dan ajaran dari Nabi Muhammad SAW, Alquran, Hadis, serta para pemikir Islam. Toleransi dalam Islam mengisyaratkan bahwa Islam hadir untuk membangun dunia yang damai. Nilai-nilai luhur dalam Islam akan menghidupkan jika diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi beragama membuka lembar kebebasan beragama dan dialog untuk kehidupan yang lebih baik. Bentuk-bentuk kebebasan beragama ini mencakup kebebasan untuk memeluk atau tidak memeluk agama, kebebasan menjalankan aktivitas keagamaan, dan adanya kebebasan untuk konversi agama. Selain kebebasan beragama, toleransi memampukan manusia meretas ruang dialog baik dialog peradaban, dialog antarkaum intelektual dan dialog akar rumput. Usaha memelihara dan mengembangkan toleransi merupakan usaha bersama manusia untuk membangun dunia yang damai. Oleh karena itu, keterlibatan agama-agama dalam membangun relasi untuk saling mengenal dan memahami harus senantiasa digalakkan.
Availability
09.000032 | 291.172 IRI t | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
291.172 IRI t
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2013 |
Collation |
x + 100hlm: 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
291.172
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available