Record Detail
Advanced SearchText
Jatuh Bangun: Jatidiri Kristiani dalam Sorotan
Mengapa mempersoalkan identitas kita? Di tengah kekayaan budaya Asia, dalam masyarakat pluri religius yang ditandai kemiskinan dan digerakkan oleh usaha pembangunan penuh pengharapan akan massa depan, wujud hidup menggereja mesti dialogal dan transformatif. Hidup gereja terbentang antara Yesus Kristus, yang adalah pewarta sekaligus penebus, dan pengharapan serta jerih payah manusia di segala zaman. Oleh karena itu, transformasi itu lebih dari hanya suatu strategi gereja dalam keterlibatan sosial dan dialog lebih dari hanya semacam siasat berhadapan dengan agama lain. Baru kalau berkomunikasi, gereja mulai hidup, kalau tidak berubah, gereja tidak tumbuh. Daripada membenahi jatidiri, lebih baik membicarakan, bagaimana orang kristiani mewujudkan diri dalam dialog dan dalam perubahan. Kita menyadari, bahwa rasa Katolik tidak dapat diukur dengan penggaris, sebab menjadi orang Kristiani merupakan proses perkembangan yang berdimensi banyak. Maka dari pada menguraikan unsur-unsur identitas orang kristiani, Orientasi Baru bermaksud melontarkan pertanyaan mengenai jatidiri, supaya seterusnya dimulai satu-dua atau banyak usaha pastoral untuk mengembangkan wujud hidup kristiani, disertai usaha-usaha teologis yang dapat menyemangati dan menjernihkan usaha-usaha pastoral itu.
Availability
6941 | 230 Ban j | Available | |
7027 | 230 Ban j | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
230 Ban j
|
Publisher | Kanisius : Yogyakarta., 1993 |
Collation |
-
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-497-091-3
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Other version/related
No other version available