Awalnya, sebuah wawancara Dr. Amien Rais di Panji Masyarakat No.376 yang berjudul Tak Ada Negara Islam. Dalam wawancara itu Amien Rais, menjelaskan bahwa dalam Islam yang penting adalah tindakan amal yang bisa mencerminkan seorang Muslim. Begitu juga dengan konsep sebuah negara Islam atau bukan negara Islam. Ia harus dilihat dari tatanan masyarakatnya, apakah menyatu antara tindakan dan perkataan. Amien meragukan apakah Kerajaan Arab Saudi bisa dijadikan representasi sebuah negara Islam. Negara Islam, kata Amien Rais, tidak terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah. Wawancara itu mendapat respons positif dari Mohamad Roem. Respons tersebut berupa artikel dimuat di Panji Masyarakat No. 386 dengan judul Tidak Ada Negara Islam. Artikel Pak Roem rupanya menggelisahkan Nurcholish Madjid, yang sedang belajar Falsafah Islam di Universitas Chicago. Pada 29 Maret 1983, Cak Nur pun menulis surat kepada Pak Roem. Dari sinilah koresponden dua generasi cendekiawan Islam berawal, dan melihat kembali sejarah Islam lampau sebagai hikmah Islam di masa kini dan akan datang. Surat-surat itu pun kemudian dibukukan sebagai dokumen politik.