Nyanyian liturgis telah memiliki perjalanan yang panjang sekali, bahkan sudah ada sejak Perjanjian Lama. Pada zaman Bapa Gereja yang juga dikenal dengan Gereja Purba, nyanyian liturgis semakin ditingkatkan dalam berbagai aspek yang salah satu adalah nilai. Tulisan kali ini dari teks patristic akan memberikan aspek nilai nyanyian liturgis. Peribahasa yang paling dikenal dalam nyanyian liturgis adala “bis orat qui bene cantat” yang bisa diterjemahkan dengan “orang yang menyanyi dengan baik berdoa dua kali”. Siapa pencetus peribahasa ini? Kapan diucapkan pertama sekali? Dan apa hubungannya dengan nyanyian liturgis? Inilah tiga pertanyaan mendasari pembahasab peribahasa ini.